Tanah Tabu

Sabtu, April 23, 2011

Tanah Tabu
by Anindita S. Thayf
Paperback, 237 pages
Published May 2009 by PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 9792245677 (ISBN13: 9789792245677)

Sebuah Novel yang memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang Tanah Papua. Ketamakan akan harta berujung pada kesengsaraan. Namun, kesengsaraan tidak hanya milik yang tamak itu, tetapi juga orang yang ada di sekitarnya.

Berangkat dari studi yang dilakukan oleh Anin selama dua tahun, lahirlah novel yang bertemakan perjuangan akan kejujuran dan melawan kebodohan dan kemiskinan di tanah yang kaya raya alamnya, Papua.



Hadirnya tambang emas, bukan berarti kesejahteraan yang berlimpah. tetapi keserakahan dan kekerasan. Kehidupan masyarakat suku di tanah Papua menjadi tidak lagi seimbang. Para pria yang tadinya berkehidupan di hutan untuk berburu, menjadi beralih profesi menjadi buruh tambang, apa yang terjadi? perubahan kehidupan sosial baik di masyarakat maupun di rumah tangga. kepada siapa lagi dampaknya kalau bukan ke wanita dan anak-anak. Namun, kepribadian yang tangguh, ketulusan hati, kejujuran mampu membebaskan diri "penjajahan" dalam rumah tangga itu.

Mabel, singkatan dari Mama Anabel, seorang wanita yang berkepribadian kuat, memiliki integritas dan kejujuran, ia ingin agar cucunya Leksi, dapat membaca dan menulis. Tidak hanya itu, ia ingin cucunya menjadi orang yang berguna bagi masyarakatnya. Ia tidak ingin kehidpannya yang pedih terulang kembali pada cucu kesayangannya itu.

Perjalanan hidup yang penuh onak duri dan konflik, membuat Mabel matang dalam berpikir dan bertindak. Seringkali ia mendapat musuh atas tindakannya yang menolak segala bentuk tawaran bantuan, ia bisa menilai mana yang busuk, mana yang tulus. Hal itu ia tanamkan pada Leksi, seorang anak suku Dani yang tidak kenal papanya dari kecil.

Bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, kira-kira seperti itulah isi novel ini. Banyak menceritakan suasana kehidupan masyarakat papua yang mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya. Bisa jadi ini adalah novel pertama tentang papua di Indonesia.

Penceritaannya sangat hebat, menurut saya sangat cerdas, berkelas, dan mampu membawa ke alam Papua serasa kita ada disana.Wajar jika novel ini menjadi juara pertama dalam sayembara Novel 2008.

You Might Also Like

16 komentar

  1. Anin menggunakan gaya bercerita dengan cara mengintip, menggunakan sudut pandang dari tokoh anjing dan babi, pintar sekali untuk menutupinya sebagai orang yang bukan asli Papua, tetapi ingin menuliskan kehidupan di tanah Papua. :q

    BalasHapus
  2. good review!
    by rahmancyber
    :)

    BalasHapus
  3. aku sudah pernah baca buku ini, awalnya nggak suka. Mandek, sampai setahun kemudian aku baca ulang baru ngeh kalo buku ini rame :')

    BalasHapus
  4. aku suka buku ini! agak speechless juga mau komentar apa, tapi yang pasti anindita sukses membuatku tertarik menjadi novel berlatar sosial budaya lainnya :)

    BalasHapus
  5. @maya: dulu aku taunya buku ini dari pak tanzil, itu masih awal-awal kenal sama novel Indonesia :c
    mayan berat si...hihii

    BalasHapus
  6. @sinta: *tosss* aku jg jadi suka novel berlatar belakang sosial buday :a

    BalasHapus
  7. baca reviewya dan juga review2 orang tentang buku ini sepertinya menarik, jadi pengen baca buku ini !

    BalasHapus
  8. suka buku ini,
    jadi lebih tahu tetang Papua
    dan wnaita di sana yang "perkasa"

    BalasHapus
  9. Menarik. Udah pinjem nih dari Ndari, segera dibaca deh. Kebetulan aku suka novel yang ada unsur kulturalnya.

    BalasHapus
  10. jadi penasaran sama novel ini (udah pesan di OS langganan saking penasarannya) :D. kebetulan Papua masih ada dalam tempat yg pengen saya datangin. (mudah2an permohonan penempatan saya disana diterima).
    Setahuku wanita timur memang tangguh2 (tanpa mengecilkan wanita2 dari indonesia barat dan tengah). Saya pernah tugas di Maluku, wanita2nya tangguh banget. Dan saya yakin, wanita papua sama hebatnya

    BalasHapus
  11. @Nanny: ayo coba dicoba ceu, nanti berbagi pandangan atas buku ini yaa :a

    BalasHapus
  12. @tezar: buku yang menceritakan tentang papua dan orang-orangnya masih minim banget mas. saya berharap segera muncul buku-buku baru tentang papua.

    BalasHapus
  13. @melisa: suatu saat perlu tuh kita bikinin baca bareng buku yang bertema kultur, supaya wawasan kita dilengkapi dengan pengetahuan budaya :q

    BalasHapus
  14. @AS Dewi: wow..pengen penempatan ke papua, malah di kita sangat menghindarinya :a
    tapi kita kadang suka jengkel liat orang-orang asing taunya hanya mengeruk kekayaan papua tanpa peduli dengan manusianya.

    BalasHapus
  15. keren banget, penulisnya bisa melakukan study yang lama di tanah papua...
    hingga bisa menghasilkan karya yang mengangkat tentang kehidupan di tanah papua, yang jauh dari arus modernisasi :)

    BalasHapus
  16. dengan membaca resensi yang disajikan dari berbagai buku, saya bisa tau buku apa yang menarik dan menjadi kebutuhan buat saya,,,sehingga tidak salah pilih saat membeli atau meminjam..thanks before buat pembuat 13 resensi ini...

    dari ke beberapa resensi yang aku baca (dari ke 13 resensi pastinya), saya menjatuhkan pilihan untuk mengeksplore lebih lanjut buku ini. Saya tertarik akan kisah perjuangan dari seseorang buat sesamanya..This book can be inspiration for me.

    Tertarik mengetahui karakter mama anabel lebih dalam dan cara menjadi sesuatu bagi sukunya...selain itu juga tau lebih lanjut suku papua dan kehidupan sosial disekitarnya...

    sekali thanks ya..

    BalasHapus