Psychic Yakumo: The Tower of Judgment by Manabu Kaminaga
16 jam yang lalu
Terinspirasi dari prasasti kuno yang meninggalkan imajinasi masa lalu. Menulis di blog supaya tidak tergilas zaman digital sebagai bentuk tanggung jawab pencinta literasi dan ilmu pengetahuan. Mengisi dunia kini dengan karya sebagai warisan masa depan, adalah kunci.
Apa sebetulnya yang ingin disampaikan Penulis ini? begitu pikiran saya setelah selesai membaca novel ini di sela-sela kesibukan menanti stasiun ketibaan pada KRL Bogor-Jakarta. Akhirnya saya menyimpulkan, ini adalah cerita kehidupan yang tidak sepenuhnya khayalan. Bukankah kenyataan adalah khayalan yang terjadi?
sumber: kompas.com |
Novel Hujan Bulan Juni oleh Sapardi Djoko Damono
Editor: Mirna Yulistianti
Desainer Cover: Iwan Gunawan
Gramedia, 2015
ISBN 978-602-03-1843-1
Misal
Misalkan Aku datang ke rumahmu
dan kau sedang khusyuk berdoa,
akankah kau keluar dari doamu
dan membukakan pintu untukKu?
(Jokpin, 2016)
/1/
Bayang-bayang hanya berhak setia
Menyusur partitur ginjal
Suaranya angin tumbang
Agar bisa perpisah
Tubuh ke tanah
Jiwa ke angkasa
Bayang-bayang ke sebermula
Suaramu lorong kosong
Sepanjang kenanganku
Sepi itu, air mata itu
Diammu ruang lapang
Seluas angan-anganku
Luka itu, muara itu
/2/
Di jantungku
Sayup terdengar
Debarmu hening
Di langit-langit
Tempurung kepalaku
Terbit silau
Cahayamu
Dalam intiku
Kau terbenam
/3/
Kita tak akan pernah bertemu:
Aku alam dirimu
Tiadakah pilihan lain
Kecuali di situ?
Kau terpencil dalam diriku
Merahnya Merah
Pengarang: Iwan Simatupang
cetakan 11
Penerbit Haji Masagung, 1993, Jakarta
124 hlm; 21 cm
ISBNM 979-412-052-9
Pulang
Pengarang: Leila S. Chudori
Gambar Sampul dan Isi: Daniel "Timbul" Cahaya Krisna
Tataletak sampul: Wendie Artswenda
Tebal: vii + 464 hlm
ISBN: 978-979-91-0515-8
Terbujuk perkataan ular, Hawa memakan buah terlarang itu dan memberikannya juga kepada Adam. Sejak saat itu, keseimbangan Taman Firdaus rusak, Adam dan Hawa dikutuk dan diusir dari sana. Meski begitu, ada beberapa ucapan Tuhan Allah yang membingungkan dan menegaskan perkataan ular:"Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu yang Baik dan yang Jahat..."