Seperti Seri Selamat lainnya, buku Selamat Bercinta ini merupakan permenungan atas suatu istilah: cinta. Istilah Cinta yang diulas dalam buku ini bukan semata-mata cinta yang biasa ditulis oleh para penyair, namun cinta yang di dalamnya ada komitmen, perbuatan nyata, berkomunikasi serta hal-hal lain. Dalam salah satu tulisannya, Andar kembali menuliskan pengalaman terburuk selama ia masih anak-anak adalah ketakutannya pada kelaparan. Baginya, lapar merupakan monster yang sangat mengerikan. Selain itu, ia mengulas juga tentang Raja Pontas Lumbantobing, seorang pemimpin suku Batak yang sangat sedikit diceritakan peran dan teladannya dalam khasanah perkembangan sosial masyarakat Batak.

cara membuat resensi buku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring pengertian bercinta adalah sebagai berikut:
cinta » ber.cin.ta

v menaruh (rasa) cinta: yang muda yang ~
v bersanggama; bersetubuh

Selamat Bercinta
Penulis: Andar Ismail
Penerbit: BPK Gunung Mulia
ISBN-10: 978-979-687-190-2
ISBN-13: -
Halaman: 148

Dengan sumber bacaan yang tidak bisa dibilang sederhana, Andar menghasilkan tulisan yang bermutu tinggi. Tak heran, dari SD hingga ia kuliah, ia melahap banyak sekali buku. Ia juga berlatih menulis bersama dengan Pdt. Eka Darmaputera untuk menghasilkan bacaan yang bermutu bagi jemaat di lingkungan GKI Samanhudi, Jakarta Pusat.

Adapun saya mengutip kembali kalimat-kalimat dalam 33 tulisan di buku ini, hanya untuk menyegarkan kembali apa inti tulisannya. Namun bila Anda ingin lebih memaknai percintaan yang hakiki, tanpa banyak teori yang berat, buku ini salah satu referensi yang baik.


33. Namanya pun kesempatan, jadi ada akhirnya. Kesempatan atau peluang hanya tersedia dan berlaku untuk suatu waktu yang terbatas.


32. Kita perlu berhati-hati untuk tidak memerosotkan konsep tentang Allah yang mengingat sebagai penghiburan murahan yang menghibur bahwa meskipun kita lupa, namun Allah ingat.


31. Meskipun daya tarik fisik atau seksual penting, ia bukan yang terpenting. Dalam logika pedagogi dikatakan bahwa daya tarik memang berdasar, namun tidak berakar sehingga sulit bertahan, apalagi bertumbuh dan bertambah.


30. Itulah cinta. Cinta bukan hanya perasaan. Cinta pun bukan ucapan. Cinta adalah iktikad baik dan komitmen yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan yang konkret.


29. Adalah wajar bila istri memarahi suami, atau sebaliknya. Menegur dan memarahi adalah bagian yang sehat dari komunikasi. Yang tidak sehat adalah bila dalam kemarahan itu kita saling menyakiti hati.


28. Lingkungan sekitar seperti kerabat, gereja, sekolah, dan masyarakat juga perlu punya persepsi yang benar tentang adopsi. Sungguh keliru jika kita mencibirkan bibir kepada pengadopsi atau teradopsi


27..."Jika beruang dari Rusia, serigala dari Turki, dan singa dari Iran saling cengkeram di kandang rusa di Armenia, siapa yang terkapar berlumuran darah kalau bukan rusa itu? Sekarang Anda tahu, kamilah rusa itu."


26. Cinta pada taraf setengah matang hanya menawarkan kesenangan, padahal cinta yang lebih matang menunjukkan kenyataan berupa pengorbanan menanggung rasa pedih.


25. Berserah adalah berkomitmen. Berserah adalah berbulat hati menjalani sesuatu meskipun hasilnya belum bisa dipastikan. Berserah adalah menyediakan diri menjadi alat yang memungkinkan terlaksananya suatu kehendak, meskipun kehendak itu sebetulnya bukan kehendak kita sendiri.


24. Perhatikan ungkapan the seeking love dalam tujuan pendidikan agama kristen (PAK) menurut rumusan oikoumenis tahun 1958, yaitu "The supreme purpose of Christian Education is to enable persons to become aware of the seeking love of God as revealed in Jesus Christ...


23. Dalam diri tiap orang terdapat potensi untuk berprestasi dan Kristus menyuruh kita mengembangkan potensi itu. KataNya, “...engkau dapat dipercayai dengan yang sedikit, Saya akan mempercayakan yang banyak kepadamu...”(mat 25:21, BIMK).


22. Hidup kekal bukan hidup yang berkepanjangan, melainkan terutama hidup yang berkualitas.


Berpikir adalah pekerjaan yang menguras energi. Penulis Alkitab juga mengaku, “Penulisan buku tak ada akhirnya, dan terlalu banyak belajar melelahkan jiwa dan raga” (Pkh 12:12, BIMK).


21. Menanamkan benih-benih kejujuran adalah tugas kita dalam keluarga, sekolah, gereja, dan komunitas lain. Dalam rangka itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan berbagai buku saku yang isinya memperhitungkan keunikan tiap komunitas.


20. Derita masa kecil saya bukanlah saya miskin, melainkan bahwa saya sering lapar.


19. Cinta memang rumit. Pemahaman tentang cinta tidak bisa digampangkan. Filsafat Pendidikan Agama Kristen (PAK) Anak sampai Lansia tidak menggampangkan konsep tentang perilaku, apalagi perilaku cinta. Cinta itu rumit. Mengapa? Karena diri kita pun rumit dan ruwet.



18. Kepada para rohaniwan, termasuk Sri Paus, Aclairvaux mengingatkan, “ Tak ada racun yang lebih berbahaya daripada ambisi terselubung Anda untuk mendapat kedudukan gerejawi dan meminggirkan sesama rohaniwan.”


17. Kata Bung Karno, “...masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al-Masih, yang islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w., orang Buddha menjalankan ibadahnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi, marilah kita semuanya bertuhan.”


16. Apakah kehendak Tuhan? Mewujudnyatakan cinta.


15. Hidup dan tinggal bersama individu lain menuntut kemauan dan kemampuan untuk berunding dan berusaha menemukan jalan keluar yang konstruktif dari tiap konflik.


14. Seorang bijak yang dijuluki Sang Pendidik menulis, “...jangan terlalu cepat berjanji kepada Allah...kalau engkau berjanji kepada Allah, tepatilah secepat mungkin..lebih baik tidak membuat janji daripada berjanji tetapi tidak menepatinya...”(Pkh.5:1, 3, 4, BIMK).


13. Mengapa orang begitu mendamba untuk diterima? Oleh karena keinginan diterima adalah kebutuhan mendasar yang ada pada tiap orang.


12. Apakah Engkau mengasihi Aku? Biasanya pertanyaan itu diberi bumbu yang muluk dalam khotbah tanpa memperhitungkan latar belakang pemuatannya. Mengapa pertanyaan itu perlu diulangi sampai tiga kali, mengapa gaya pengulangan itu hanya dikenal di Injil Yohanes, mengapa cerita ini dan banyak cerita lain yang menyangkut Petrus tidak tetulis di kitab-kitab Injil Sinoptik, tetapi hanya ada di Injil Yohanes?


11. Buddha bersabda, “Cinta kasih adalah menyerahkan diri dan mengorbankan diri.”


10. Menurut Yesus, lahir kembali bukan terjadi pada suatu hari, melainkan tiap hari. Tiap hari kita berkomitmen ulang untuk menjalani hidup yang kekal atau hidup yang sejati.


9. Komposisi unsur-unsur biokimiawi dlam otak orang yang tergila-gila cinta pada sesuatu atau seseorang menjadi kacau, sama kacaunya dengan komposisi unsur-unsur biokimiawi dalam otak para pengidap neurotik.


8. Tidak betul lupa adalah pertanda bodoh. Guru besar yang pandai pun bisa lupa bawa buku. Lupa bukan tanda bodoh, ingat bukan tanda pandai.


7. Dalam Injil Yohanes percaya sering dipadankan dengan menerima, mengenal, dan mengasihi, tanpa harus melihat dulu buktinya.


6. Patut disayangkan bahwa tidak banyak orang tahu siapa Raja Pontas Lumbantobing dan apa karyanya bagi kemajuan masyarakat dan gereja Batak.


5. Pada awalnya konsep kasih setia bukan muncul dari dunia agama, melainkan justru dari dunia politik dan kekerabatan manusia, yaitu berasal dari istilah khesed dan khasid.


4. Menjadi sesama manusia adalah menjadi penolong.


3. Sebagai orang yang dewasa secara umur, kita memang masih perlu belajar menjadi dewasa secara kepribadian.


2. Hubungan cinta bersemi dan bertumbuh jareana adanya komitmen, yaitu karena dua orang saling mengikatkan diri. Padahal tanpa komitmen apapun orang bisa bersanggama. Jelas, bersanggaman tidak identik dengan bercinta. Bahasa Indonesia akan dirugikan jika kita mempersempit verba bercinta hanya sebagai bersanggama.


1. Apa anda melihat persamaan agape dan eros? Dua-duanya adalah cinta. Dua-duanya mencari. Dua-duanya berangkat dari iktikad yang baik