Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta
Jumat, Mei 11, 2012
Judul: Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta
Judul Asli: Un viejo que leía novelas de amor
Penulis: Luis Sepúlveda
Alih Bahasa: Ronny Agustinus
Penerbit: Marjin Kiri
Tahun terbit: 2006
Tebal: 116 hlm
ISBN: 9799998042
Antonio Jose Bolivar adalah protagonis novel ini. Ia seorang duda yang tinggal di sekitar sungai di hutan Amazon. Cekungan Amazon, bagian dari Amerika Selatan yang dialiri oleh Sungai Amazon beserta anak sungainya termasuk dari hutan hujan tropis Amazon, hutan hujan yang terbesar di dunia (seluas 1,4 milyar hektar) serta sungai Nangaritzer, sebuah sungai yang melintasi Colombia dan Peru. WWF melaporkan bahwa setiap tahun terjadi deforestasi kurang lebih 13,6 juta hektar hutan atau setara 36 lapangan bola setiap menit, dan 1,6 milyar orang kehidupannya bergantung secara langsung pada hutan.
Tokoh
Cerita ini berpusat pada Antonio dengan tokoh-tokoh lain di sekitarnya. Adapun hubungan antara tokoh tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Antonio adalah seorang Spanyol yang datang ke Amerika Selatan. Antonio kembali ke tempat yang bernama El Idiilo setelah bertahun-tahun tinggal bersama dengan orang-orang Shuar. Ia bersama istrinya, Delores tinggal bersama. Namun istrinya meninggal akibat demam parah ketika tinggal di hutan. Sejak itu ia tinggal bersama orang Shuar, dan mengenal ritus-ritus orang Shuar,melagukan anents, kidung-kidung syukur atas warisan keberanian serta doa-doa bagi perdamaian abadi.
Josefina, ia seorang wanita teman kencan Sang Walikota El. Josefina memiliki kesukaan yang sama dengan Antonio yaitu membaca buku-bukukisah cinta. Karena itu, Josefina berbagi tugas antara teman kencan dan kritikus sastra. Akhirnya Josefina meninggalkan Walikota dan ikut bersama dengan Antonio.
Walikota (The Mayor) adalah pemimpin kota El Idiilo. Ia menganggap bahwa hanya dia yang paling terkemuka dan terpandang di daerah itu karena ia seorang yang berpendidikan. Ia mengira bahwa semua keinginan dapat dibeli dengan uang. Kehadirannya tidak disukai warga karena kesombongan dan korupsi yang dilakukannya.
Nushino adalah sahabat dekat Antonio yang juga pemimpin orang Shuar. Ia yang mengajarkan Antonio bagaimana hidup bersama dengan orang Shuar dan hutan dan segala isinya. Nushino tertembak oleh orang kulit putih yang merasa terancam dengan orang-orang Shuar.
Rubicundo adalah seorang dokter gigi yang mengunjungi El Idilo dua kali setahun. Orang-orang yang memeriksakan giginya kepadanya adalah orang-orang yang selamat dari demam malaria. Selain praktek dokter gigi, Rubicundo juga membawa garam, gas, bir, dan arak untuk dijual kepada orang-orang El Idilo.
Kisah
Bagaimana Antonio dan istrinya, Dolores datang Amazon dilandasai oleh dua hal. Pertama, menjauhkan diri dari gunjingan tetangga mereka terhadap Dolores, karena Dolores tidak hamil dan mengalami pendarahan terus menerus. Dengan kepindahan mereka, diharapkan menyembuhkan abnormalitas salah satu dari mereka. Kedua, karena ada pengumuman dari pemerintah berencana mengkolonisasi Amazon. Pemerintah menjanjikan tanah besar dan bantuan teknis bagi siapa saja yang mau menghuni wilayah yang sedang dipertikaikan dengan Peru (h.23). Selain Antonio, ada banyak penduduk yang ikut dalam rombongan tersebut. Namun, alam yang ganas seperti hujan yang meluap, tandusnya tanah yang ditanami, nyamuk malaria yang mematikan, menyebabkan penduduk tersebut merasa terkucil melawan alam. Dan hal tersebut terjadi pada Dolores yang harus menyerah pada malaria.
Penduduk asli memberikan bantuan. Penduduk aslinya adalah orang-orang Shuar. Mereka mengajarkan bagaimana bercocok tanam, mengobati keracunan, mengikuti kebudayaan mereka dan sebagainya. Antonio ikut meluruh bersama kebiasaan-kebiasaan orang Shuar. Iapun terpikat. Terpikat pada kebebasan dan keindahan alam. Ia tidak perlu minta izin pada pemilik hutan untuk menikmati buah terlezat. Ia juga bebas memilih apakah ingin sendiri atau ngobrol-ngobrol dengan orang Shuar berjam-jam. Namun pada dasarnya orang Shuar mengajari bagaimana hidup harmonis dengan hutan (h.25).
Kedatangan para penambang emas di hutan Amazon menimbulkan keresahan. Para penambang tersebut dengan dibekingi walikota membuka lahan-lahan baru hutan. Dengan senapan, mereka percaya diri untuk merambah hutan, termasuk menembak hewan liar penghuni asli hutan Amazon.
Memandang Alam
Pada dasarnya novel ini adalah sebuah kritik terhadap apa yang dilakukan manusia terhadap lingkungan. Hanya orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan yang memelihara alam karena menyadari betapa kayanya alam. Bukan hanya keindahan, tetapi juga dari sisi kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah. Namun, seringkali manusia hanya melihat dari sisi seberapa banyak uang yang akan diperoleh dari menjual isi alam ini? Apakah ini dampak bertambahnya jumlah manusia? bisa ya, bisa juga tidak. Bila dipandang dari sudut etika, maka manusia yang merusak alam adalah manusia yang nir-etik, yaitu tidak memperhitungkan alam dan isinya sebagai penghuni alam semesta yang seharusnya menjaga keseimbangannya serta memandang alam sebagai media penjalin relasi dengan generasi yang akan datang.
Penyerobotan manusia pendatang bukan hanya pada alam, tetapi pada nilai-nilai luhur yang dianut penduduk yang menghargai alam. Pada cerita ini, kaum pendatang yang diistilahkan sebagai "lidah-lidah yang terjulur dari barat" ikut membawa moral dengan satu tujuan: ingin cepat kaya. Akibatnya, mesin-mesin raksasa membabat pohon-pohon, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, menembaki hewan-hewan liar dengan senapan.
Pertanyaan yang menggugah akan romantisme cinta dimunculkan penulis pada akhir novel ini adalah apakah kita akan terbuai dengan bacaan kisah-kisah cinta yang memukau, duka lara, limpahan air mata, dan senyum bahagia? Apakah tidak ada ruang dalam cinta yang tersedia ditujukan bagi alam yang dirusak? tidak adakah lagi kemarahan pada kebiadaban sesama manusia?
Kisah ini telah difilmkan dengan judul The Old Man Who Read Love Stories pada tahun 1999. Aktor yang memerankan Pak Tua atau Antonio adalah Richard Dreyfuss, Rubicondo oleh Hugo Weaving, Josefina oleh Cathy Tyson, dan Walikota oleh Timothy Spall. Video berikut adalah dokumentasi pembuatan film The Old Mand Who Read Love Stories yang mengambil lokasi syuting di French Guiana, Amerika Selatan.
Buku ini baik dibaca untuk melihat apa yang terjadi di Amerika Selatan. Perambahan hutan masih terjadi seperti data WWF di atas. Dan hal tersebut semakin mengkhawatirkan. Ada kemiripan cerita dengan novel Uncle Tom Cabin, dimana Antonio dan Miss Ophelia sepertinya tidak memiliki kekuatan untuk mengubah sistem yang terjadi pada lingkungan di Amerika Selatan. Disinyalir, pihak yang mengekspoitasi kekayaan hutan Amazon di Amerika Selatan adalah orang-orang Amerika Utara. Hal demikian juga terjadi pada hutan Indonesia. Pembukaan hutan untuk area pertambangan batubara dan mineral atas kepentingan siapakah? apakah penduduk asli dan penghuni hutan Kalimantan merasa terbantu dengan kehadiran kuasa pertambangan yang begitu banyak beroperasi di sana? Sudahkah disiapkan warisan untuk generasi mendatang?
Bersyukur karena kita masih punya apa-apa untuk dibaca.
helvry sinaga | 11 Mei 2012
Judul Asli: Un viejo que leía novelas de amor
Penulis: Luis Sepúlveda
Alih Bahasa: Ronny Agustinus
Penerbit: Marjin Kiri
Tahun terbit: 2006
Tebal: 116 hlm
ISBN: 9799998042
Antonio Jose Bolivar adalah protagonis novel ini. Ia seorang duda yang tinggal di sekitar sungai di hutan Amazon. Cekungan Amazon, bagian dari Amerika Selatan yang dialiri oleh Sungai Amazon beserta anak sungainya termasuk dari hutan hujan tropis Amazon, hutan hujan yang terbesar di dunia (seluas 1,4 milyar hektar) serta sungai Nangaritzer, sebuah sungai yang melintasi Colombia dan Peru. WWF melaporkan bahwa setiap tahun terjadi deforestasi kurang lebih 13,6 juta hektar hutan atau setara 36 lapangan bola setiap menit, dan 1,6 milyar orang kehidupannya bergantung secara langsung pada hutan.
Tokoh
Cerita ini berpusat pada Antonio dengan tokoh-tokoh lain di sekitarnya. Adapun hubungan antara tokoh tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
sumber: sparknotes.com dengan sedikit modifikasi |
Josefina, ia seorang wanita teman kencan Sang Walikota El. Josefina memiliki kesukaan yang sama dengan Antonio yaitu membaca buku-bukukisah cinta. Karena itu, Josefina berbagi tugas antara teman kencan dan kritikus sastra. Akhirnya Josefina meninggalkan Walikota dan ikut bersama dengan Antonio.
Walikota (The Mayor) adalah pemimpin kota El Idiilo. Ia menganggap bahwa hanya dia yang paling terkemuka dan terpandang di daerah itu karena ia seorang yang berpendidikan. Ia mengira bahwa semua keinginan dapat dibeli dengan uang. Kehadirannya tidak disukai warga karena kesombongan dan korupsi yang dilakukannya.
Nushino adalah sahabat dekat Antonio yang juga pemimpin orang Shuar. Ia yang mengajarkan Antonio bagaimana hidup bersama dengan orang Shuar dan hutan dan segala isinya. Nushino tertembak oleh orang kulit putih yang merasa terancam dengan orang-orang Shuar.
Rubicundo adalah seorang dokter gigi yang mengunjungi El Idilo dua kali setahun. Orang-orang yang memeriksakan giginya kepadanya adalah orang-orang yang selamat dari demam malaria. Selain praktek dokter gigi, Rubicundo juga membawa garam, gas, bir, dan arak untuk dijual kepada orang-orang El Idilo.
Kisah
Bagaimana Antonio dan istrinya, Dolores datang Amazon dilandasai oleh dua hal. Pertama, menjauhkan diri dari gunjingan tetangga mereka terhadap Dolores, karena Dolores tidak hamil dan mengalami pendarahan terus menerus. Dengan kepindahan mereka, diharapkan menyembuhkan abnormalitas salah satu dari mereka. Kedua, karena ada pengumuman dari pemerintah berencana mengkolonisasi Amazon. Pemerintah menjanjikan tanah besar dan bantuan teknis bagi siapa saja yang mau menghuni wilayah yang sedang dipertikaikan dengan Peru (h.23). Selain Antonio, ada banyak penduduk yang ikut dalam rombongan tersebut. Namun, alam yang ganas seperti hujan yang meluap, tandusnya tanah yang ditanami, nyamuk malaria yang mematikan, menyebabkan penduduk tersebut merasa terkucil melawan alam. Dan hal tersebut terjadi pada Dolores yang harus menyerah pada malaria.
Penduduk asli memberikan bantuan. Penduduk aslinya adalah orang-orang Shuar. Mereka mengajarkan bagaimana bercocok tanam, mengobati keracunan, mengikuti kebudayaan mereka dan sebagainya. Antonio ikut meluruh bersama kebiasaan-kebiasaan orang Shuar. Iapun terpikat. Terpikat pada kebebasan dan keindahan alam. Ia tidak perlu minta izin pada pemilik hutan untuk menikmati buah terlezat. Ia juga bebas memilih apakah ingin sendiri atau ngobrol-ngobrol dengan orang Shuar berjam-jam. Namun pada dasarnya orang Shuar mengajari bagaimana hidup harmonis dengan hutan (h.25).
Saat hidup bersama Shuar, ia tidak membutuhkan kisah cinta untuk mengenal cinta (h. 33)
Inilah kisah cinta sejati tanpa tujuan lain kecuali cinta itu sendiri. Tanpa kepemilikan dan tanpa cemburu (h. 34)Antonio berkenalan dengan Rubicundo, seorang dokter gigi. Ia membuka klinik konsultasi gigi darurat untuk menerima pasien-pasien yang hendak membersihkan sisa-sisa serpihan gigi yang masih tinggal di mulut mereka. Meski tindakan pembersihan giginya sangat menyakitkan, namun orang-orang di sana tidak punya pilihan lain. Mereka memasang gigi palsu dari Rubicundo. Antonio tertarik meminjam buku-buku Rucundo. Antonio tertarik pada buku yang mengisahkan cinta, namun cinta yang sedih. Dua orang dekat menjadi kilas balik cerita ini yaitu isterinya, Dolores dan sahabat orang Shuar, Nushino. Lewat pembicaraan tentang buku juga ia berkenalan dengan Josefina. Dalam cerita ini sedikit kisah yang menceritakan kebersamaan mereka. Namun, Antonio merasa mendapatkan teman yang sepadan setelah Nushino mati tertembak.
Kedatangan para penambang emas di hutan Amazon menimbulkan keresahan. Para penambang tersebut dengan dibekingi walikota membuka lahan-lahan baru hutan. Dengan senapan, mereka percaya diri untuk merambah hutan, termasuk menembak hewan liar penghuni asli hutan Amazon.
Memandang Alam
Pada dasarnya novel ini adalah sebuah kritik terhadap apa yang dilakukan manusia terhadap lingkungan. Hanya orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan yang memelihara alam karena menyadari betapa kayanya alam. Bukan hanya keindahan, tetapi juga dari sisi kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah. Namun, seringkali manusia hanya melihat dari sisi seberapa banyak uang yang akan diperoleh dari menjual isi alam ini? Apakah ini dampak bertambahnya jumlah manusia? bisa ya, bisa juga tidak. Bila dipandang dari sudut etika, maka manusia yang merusak alam adalah manusia yang nir-etik, yaitu tidak memperhitungkan alam dan isinya sebagai penghuni alam semesta yang seharusnya menjaga keseimbangannya serta memandang alam sebagai media penjalin relasi dengan generasi yang akan datang.
Penyerobotan manusia pendatang bukan hanya pada alam, tetapi pada nilai-nilai luhur yang dianut penduduk yang menghargai alam. Pada cerita ini, kaum pendatang yang diistilahkan sebagai "lidah-lidah yang terjulur dari barat" ikut membawa moral dengan satu tujuan: ingin cepat kaya. Akibatnya, mesin-mesin raksasa membabat pohon-pohon, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, menembaki hewan-hewan liar dengan senapan.
Terlebih lagi, wabah pendulang emas merebak, orang-Orang tak kenal moral yang datang dari tiap sudut dengan satu tujuan tunggal: cepat kaya (h.33)
kadang, hanya demi memperoleh sekian meter tanah datar, mereka tebangi pohon secara acak dan membuat ular boa penjirat kehilangan hunian , yang lantas membalas dendam dengan membunuh salah seekor keledai mereka, atau mereka cukup gonlok memburu babi-rusa di musim kawin, sehingga mengubah celeng kecil itu jadi monster beringas (h. 39).Sepulveda memasukkan ide bahwa konservasi seharusnya sudah bagian dari kebiasaan. Hal ini terlihat ketika dokter gigi menanyakan kemana gigi palsu Antonio, dan dengan polos Antonio menjawab bahwa ia menyimpan gigi palsunya karena belum saatnya digunakan. Filosofinya adalah jangan terlalu rakus, gunakan saat diperlukan. Sepulveda menyindir orang-orang yang mengekspoitasi hutan karena ingin kekayaan yang berlimpah. Kegiatan penambangan emas besar-besaran di Amerika Selatan, membawa dampak buruk bagi lingkungan sosial terlebih terhadap alam. Selain itu, bentuk merawat tubuh sebagai ciptaan Tuhan telah bergeser. Esensi pencabutan gigi bukan lagi untuk kesehatan mulut tetapi ajang taruhan/judi. Hal ini digambarkan dengan penambang emas yang datang ke dokter gigi Rubicundo untuk taruhan mencabut seluruh gigi dengan tidak menangis.
Pertanyaan yang menggugah akan romantisme cinta dimunculkan penulis pada akhir novel ini adalah apakah kita akan terbuai dengan bacaan kisah-kisah cinta yang memukau, duka lara, limpahan air mata, dan senyum bahagia? Apakah tidak ada ruang dalam cinta yang tersedia ditujukan bagi alam yang dirusak? tidak adakah lagi kemarahan pada kebiadaban sesama manusia?
Kisah ini telah difilmkan dengan judul The Old Man Who Read Love Stories pada tahun 1999. Aktor yang memerankan Pak Tua atau Antonio adalah Richard Dreyfuss, Rubicondo oleh Hugo Weaving, Josefina oleh Cathy Tyson, dan Walikota oleh Timothy Spall. Video berikut adalah dokumentasi pembuatan film The Old Mand Who Read Love Stories yang mengambil lokasi syuting di French Guiana, Amerika Selatan.
Buku ini baik dibaca untuk melihat apa yang terjadi di Amerika Selatan. Perambahan hutan masih terjadi seperti data WWF di atas. Dan hal tersebut semakin mengkhawatirkan. Ada kemiripan cerita dengan novel Uncle Tom Cabin, dimana Antonio dan Miss Ophelia sepertinya tidak memiliki kekuatan untuk mengubah sistem yang terjadi pada lingkungan di Amerika Selatan. Disinyalir, pihak yang mengekspoitasi kekayaan hutan Amazon di Amerika Selatan adalah orang-orang Amerika Utara. Hal demikian juga terjadi pada hutan Indonesia. Pembukaan hutan untuk area pertambangan batubara dan mineral atas kepentingan siapakah? apakah penduduk asli dan penghuni hutan Kalimantan merasa terbantu dengan kehadiran kuasa pertambangan yang begitu banyak beroperasi di sana? Sudahkah disiapkan warisan untuk generasi mendatang?
Inilah penemuan paling penting seumur hidupnya. Ia bisa baca. Ia punya penangkal racun atas usia tua yang mematikan. Ia bisa baca. Tapi ia tak punya apa-apa untuk dibaca. (h. 41)
Bersyukur karena kita masih punya apa-apa untuk dibaca.
helvry sinaga | 11 Mei 2012
4 komentar
haduh kalimat terakhir mengena banget!
BalasHapusudah lama lirik buku ini di toko buku online, ternyata diterjemahkan oleh ronny agustinus ya.. suka banget dgn kalimat2 terjemahannya. sejak baca the hourse of the spirits-nya isabel allende yg jg diterjemahkan oleh beliau, jd ingin memburu buku2 terjemahannya yg lain.
iya...ini aku belinya ke mas ronny langsung..
BalasHapusoiya house of spirit belum sempat kebeli, padahal udah nonton filmnya dan udah dibahas bersama dengan mas ronny sendiri.
hayuu mbak baca bukunya :a
Bang Helvry sangat niat sekali membuat review-annya :q :q
BalasHapusJadi pengen baca bukunya
@winda: bukunya bagus win, makanya niatin untuk direview. Ayo dibaca bukunya :a :a
BalasHapus