Selamat Mengindonesia oleh Andar Ismail

Jumat, Desember 20, 2019


Indonesia. Suatu konsep geopolitik yang diproklamasikan menjadi negara oleh pendiri bangsa. Tidak ada yang dapat memungkiri bahwa Indonesia sama dengan plural, keberagaman, multi variasi sumber daya alam terlebih manusianya. Persoalan saat ini sangat relevan, yaitu siapakah Indonesia? Seri Selamat Mengindonesia ini memaparkan betapa beragamnya  orang-orang terdahulu di bangsa ini dalam penghayatannya berbineka. Membaca buku ini, saya banyak dibukakan pintu pengetahuan tentang sejarah orang-orang atau tempat yang namanya sudah saya dengar, namun saya baru tahu kisah, karya, maupun peristiwa yang mengikutinya. Sebut saja GKI Jalan Pengadilan Bogor, ternyata dulunya adalah Gereja Metodis utusan Singapura. Amir Syarifuddin, perdana menteri Indonesia sewaktu awal kemerdekaan, ternyata seorang Kristen dan punya marga: Harahap. Universitas Krida Wacana merupakan prakarsa Clement Lee Sian Hui yang seorang campuran berayahkan Cina dan ibu Singapura. Nicolas Driyarka, lahir di Purworejo dan bersekolah di seminari Kanisius Yogyakarta (dekat Stasiun Tugu), dan masih banyak lagi. Sekelumit kisah-kisah tersebut membuat saya penasaran menggali lebih jauh tokoh-tokoh tersebut dan bagaimana karyanya dapat dirasakan generasi sekarang ini.



Selamat Mengindonesia
Andar Ismail
Penerbit BPK Gunung Mulia, 2019
Editor: Rika Uli Napitupulu - Simarangkir
Korektor Naskah: Santoso Sri Buwono
Desain sampul: Hendry Kusumawijaya
ISBN: 978-602-231-566-7

Sekali lagi, Andar Ismail seorang pembaca dan penulis yang ulung. Topik-topik teologi yang terkesan berat, diramu dengan bahasa yang sangat mudah dicerna. Setiap kisah punya cerita tersendiri, dan itulah seni menulis khas yang dimiliki seorang Andar Ismail. Ia menuntun pembacanya dengan lembut dan tidak terburu-buru. Cukup. Tidak berlebihan. Buku ini saya beli ketika pulang upacara ulang tahun tempat dimana saya membaktikan diri di perusahaan jasa transportasi yang mengusung Indonesia pada namanya.

sebagai pengingat, saya menulis kembali pokok-pokok 33 renungan pada buku ini, setidaknya saya punya catatan untuk menemukan kembali cerita atau kisah tersebut pada buku atau sumber bacaan lain. Begitulah cara saya berliterasi.

Selamat menjadi Indonesia.


  1. Learning is growing. Growing occurs when we examine our thoughts and feelings. Reuel Howe.
  2. Kekurangcermatan menyimak detail dan totalitas ayat, pasal, dan kitab, bisa menimbulkan pemahaman yang kurang cermat pula. Akibatnya, terjadi pro dan kontra dalam gereja. Baik yang pro maupun yang kontra, kedua-duanya kurang cermat. Pro dan kontra itu tidak akan terjadi kalau kita membaca Alkitab bukan dengan cara eisegese (membawa masuk pendapat ke dalam ayat) melainkan dengan cara eksegese (membawa ke luar pendapat dari dalam ayat).
  3. Si tou timou tumou tou. Kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Kita hidup supaya orang lain hidup.
  4. Sebuah bangsa hanya bisa maju kalau sekolah-sekolahnya bermutu. Demikian pula gereja hanya bisa maju kalau umatnya suka membaca buku (Todung Sutan Gunung Mulia).
  5. 100% Katolik, 100% Indonesia (Mgr. Albertus Soegijapranata).
  6. Kalau mau jadi pemimpin, bukan lompat dari atas tetapi memanjat dari bawah (Mardjo Sir).
  7. Gereja terlalu didominasi oleh lelaki. Seharusnya perempuan dan generasi muda juga menjadi pemimpin gereja (Amir Syarifuddin Sutan Gunung Soaloon Harahap).
  8. Sumber segala bijak itu digambarkan dalam bentuk seorang perempuan guru atau seorang ibu yang menegur dan mengingatkan. Dalam bahasa aslinya digunakan kata ganti orang ketiga feminine.
  9. Gereja perlu berpolitik dalam arti menjadi hati Nurani bagi segala kegiatan politik. Gereja berfungsi memberi inspirasi dan mengarahkan kegiatan politik agar sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dikehendaki Allah.
  10. Kita yang beragama belum tentu lebih baik daripada mereka yang tidak beragama. Bisa jadi mereka yang tidak beragama malah lebih pemaaf, lebih jujur dan lebih suka menolong daripada kita yang beragama.
  11. Dalam buku Memberitakan Injil di Tengah Masyarakat Majemuk (PGI-BPK Gunung Mulia, 2018), disebutkan “…ada kalanya pekabaran Injil justru dilakukan dengan mengkhianati Injil, ketimbang mewujudnyatakan Injil itu sendiri.”
  12. Apa arti ajaran Sang Buddha perihal “Dari yang baik keluar yang baik”? itulah integritas. Di dalamnya ada konsistensi. Jika memang pikiran baik, perbuatan baik. Jika berbicara baik, ia pun akan berbuat baik. Kita menyatu dengan perbuatan. Janji pun ditepati. Itulah yang dilakukan oleh Sutasoma.
  13. Mengapa di Indonesia terdapat begitu banyak jenis sambal? Oleh karena etnik dan budaya kuliner kita juga begitu beraneka. Juga karena keanekaragaman hayati bahan pangan kita yang begitu bervariasi.
  14. Dengan speedboat berwarna hitam pekat dan bernama The Outlaw (artinya pembangkang) John Lie harus bisa main kucing-kucingan dengan kapal-kapal patrol Belanda. Pelayaran harus dilakukan malam hari tanpa lampu.
  15. Kalangan yang cepat terbuka terhadap gagasan kemandirian gereja dan kemerdekaan Indonesia adalah para pemuda. Pada tahun 1926 diadakan Konferensi Pemuda Kristen se-Indonesia di Bandung. Ceramah utama disampaikan oleh Kraemer berjudul “De Plaats der Christelijke Jeugd in de Nationalistische Beweging” (Peran Pemuda Kristen dalam Gerakan Nasionalis”). Disitu para peserta konperensi tidak merasa diri sebagai pemuda Kristen Batak, Tionghoa, Manado, Ambon, Jawa, atau lainnya, melainkan sebagai pemuda Kristen Indonesia. Harap diperhatikan bahwa pertemuan itu terjadi bukan sesudah, melainkan sebelum Sumpah Pemuda tahun 1928.
  16. Subronto Kusumo Atmojo dalam karyanya “Betapa Kita Tidak Bersyukur” menggambarkan pola sikap dan pola pikirnya yang positif. Tidak ada rasa dendam kepada rezim yang menyiksa dia. Cintanya pada tanah air malah menguat.
  17. Christina Marha Tiahahu. Bagi banyak orang Maluku, kisah tentang Martha ini bukan hanya epos yang heroik, melainkan juga legenda yang religious-magis dan mitos-mistis.
  18. Yang mengawali rasa benci dalam diri kita adalah diri kita sendiri. Yang menyuburkannya pun adalah diri kita sendiri. Kelak yang menjadi korban pun adalah diri kita sendiri. Kita akan menderita karena kebencian yang kita pendam. Unsur-unsir biokimiawi dalam otak kita menimbulkan gangguan obsesif-kompulsif berbentuk perilaku neurotik. Belum pula disebut tekanan darah tinggi atau gangguan psikosomatik.
  19.  “Everything is good as it comes from the hand of the Author of Nature, however everything degenerates in the hands of man” (Jean Jacques Rousseau).
  20. Sikap benci berdasarkan stereotip melekat dan mandarah daging. Akan tetapi, pengalaman bertatap dan terlibat secara langsung dapat mengubah sikap itu.
  21. Kita tidak bisa memilih cuaca langit, akan tetapi, cuaca hati bisa kita pilih.
  22. Kata toleran berasal dari verba latin tolerare. Arti harfiahnya, menanggung ketidaknyamanan atau ketidaksenangan. Adjektivanya adalah tolerantia yang berarti kemampuan menanggung ketidaknyamanan atau keagungan jiwa menanggung pengorbanan.
  23. Allah yang tunggal membuat ciptaan yang berbeda-beda, dan yang berbeda-beda itu dicintaiNya secara sama. Allah tunggal, namun “gambar dan rupa”-Nya plural. Allah tunggal, namun Ia mencitrakan diriNya dalam bermacam-macam ragam. Allah memang tunggal, namun Ia bineka.
  24. Kita gelisah karena terganggunya, bahkan tercabik-cabiknya tenun kebangsaan oleh primordialisme agama dan etnis. Namun, kita juga menaruh harapan bahwa tenun kebangsaan itu masih bisa diperbaiki…pengharapan itu jangan pernah mati…(Andreas Yewangoe).
  25. Keagungan Allah tampak dalam bentuk pondok bambu. Yesus lahir bukan di pura yang megah atau di istana yang mewah, melainkan di tengah sawah. Yesus menjelma sebagai orang Bali, bukan Bali bangsawan melainkan Bali jelata (Ketut Lasia dalam lukisan: Kelahiran di Sawah).
  26. Saya menyakini pedoman Neng-Ning-Nung-Nang. Barang siapa meneng, akan hening, dari hening orang jadi hanung, dan dengan hanung kita menang (Nicolas Driyarkara).
  27. Clement Lee Sian Hui adalah perintis disiplin ilmiah PAK. Orang tua Lee mengelola asrama berbahasa Inggris di Jalan Perniagaan, Bogor.
  28. Sebuah bentuk oikumenis Clement Lee Sian Hui adalah prakarsanya mendirikan Universitas Krida Wacana, terpicu adanya pembatasan mendaftar di UI. Pada awalnya Ukrida tidak punya apa-apa. Ia menumpang di SMAK Gunung Sahari.
  29. Secara sederhana, pascakebenaran berarti bahwa masyarakat telah meninggalkan kebenaran. Kita tidak lagi peduli apa ini benar atau tidak. Kita cuma peduli apa ini sesuai dengan kepentingan dan keyakinanku.
  30. Tahukah anda bahwa kebinekaan Indonesia juga tampak dalam keberagaman hayati di Indonesia yang adalah keberagaman paling massif di dunia. Dalam ilmu biologi dikenal dengan sebutan Kwasan Wallace (meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku). Dari tahun 1854 s.d. 1862 Alfred Russel Wallace melakukan riset di pedalaman pulau-pulau itu dan meneliti sekitar 10.000 spesies tanaman. Hasil riset itu ia laporkan kepada Charles Darwin dan menjadi bahan teori evolusi Darwin.
  31. Semua fable yang diceritakan Aesop sederhana dan mudah dimengerti. Anak-anak suka mendengarkannya. Akan tetapi, sebetulnya semua fable itu dan ragam sastra fiktif lainnya seperti legenda, alegori, perumpamaan, hikayat, saga, juga ampuh untuk orang dewasa.
  32. Dalam ilmu sosiologi, istilah mayoritas dan minoritas tidak berkonotasi baik ataupun buruk, melainkan berkonotasi netral. Konotasi buruk baru terjadi ketika perbedaan jumlah dijadikan sebuah paham dan sistem yang dianut dan disebarkan. Paham itu disebut mayoritarianisme.
  33. Jalan hidup turun naik namun kita mengaku jalan Tuhan baik.



You Might Also Like

1 komentar

  1. Okay...

    This may sound kind of weird, maybe even kind of "out there"....

    HOW would you like it if you could simply press "PLAY" and LISTEN to a short, "miracle tone"...

    And miraculously bring MORE MONEY into your LIFE??

    And I'm talking about BIG MONEY, even MILLIONS of DOLLARS!!!

    Sound too EASY?? Think this couldn't possibly be for REAL?!?

    Well, Let me tell you the news..

    Usually the greatest miracles in life are also the SIMPLEST!!!

    In fact, I will PROVE it to you by allowing you to PLAY a real-life "magical abundance tone" I've synthesized...

    And do it FREE (no strings attached).

    You simply push "PLAY" and watch how money starts piling up around you... starting pretty much right away...

    CLICK here now to enjoy the mysterious "Miracle Wealth Building Tone" as my gift to you!!!

    BalasHapus