Indonesia. Suatu konsep geopolitik yang diproklamasikan menjadi negara oleh pendiri bangsa. Tidak ada yang dapat memungkiri bahwa Indonesia sama dengan plural, keberagaman, multi variasi sumber daya alam terlebih manusianya. Persoalan saat ini sangat relevan, yaitu siapakah Indonesia? Seri Selamat Mengindonesia ini memaparkan betapa beragamnya orang-orang terdahulu di bangsa ini dalam penghayatannya berbineka. Membaca buku ini, saya banyak dibukakan pintu pengetahuan tentang sejarah orang-orang atau tempat yang namanya sudah saya dengar, namun saya baru tahu kisah, karya, maupun peristiwa yang mengikutinya. Sebut saja GKI Jalan Pengadilan Bogor, ternyata dulunya adalah Gereja Metodis utusan Singapura. Amir Syarifuddin, perdana menteri Indonesia sewaktu awal kemerdekaan, ternyata seorang Kristen dan punya marga: Harahap. Universitas Krida Wacana merupakan prakarsa Clement Lee Sian Hui yang seorang campuran berayahkan Cina dan ibu Singapura. Nicolas Driyarka, lahir di Purworejo dan bersekolah di seminari Kanisius Yogyakarta (dekat Stasiun Tugu), dan masih banyak lagi. Sekelumit kisah-kisah tersebut membuat saya penasaran menggali lebih jauh tokoh-tokoh tersebut dan bagaimana karyanya dapat dirasakan generasi sekarang ini.
Seperti Seri Selamat lainnya, buku Selamat Bercinta ini merupakan permenungan atas suatu istilah: cinta. Istilah Cinta yang diulas dalam buku ini bukan semata-mata cinta yang biasa ditulis oleh para penyair, namun cinta yang di dalamnya ada komitmen, perbuatan nyata, berkomunikasi serta hal-hal lain. Dalam salah satu tulisannya, Andar kembali menuliskan pengalaman terburuk selama ia masih anak-anak adalah ketakutannya pada kelaparan. Baginya, lapar merupakan monster yang sangat mengerikan. Selain itu, ia mengulas juga tentang Raja Pontas Lumbantobing, seorang pemimpin suku Batak yang sangat sedikit diceritakan peran dan teladannya dalam khasanah perkembangan sosial masyarakat Batak.
Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar istilah bergumul? Kamus Besar Bahasa Indonesia online memberi arti bergumul sebagai berikut:
gumul 2 /gu·mul / v, bergumul /ber·gu·mul/ v 1 bergulat; bergelut: keduanya ~ di muka orang banyak; 2 ki melibatkan diri dng: sehari-hari dia harus ~ dng sampah-sampah untuk menghidupi keluarganya;
menggumuli /meng·gu·muli/ v ki memperdalam; mempelajari sebaik- baiknya: kini dia sedang ~ filsafat eksistensialisme;
pergumulan /per·gu·mul·an/ n perihal bergumul; pergulatan
menggumuli /meng·gu·muli/ v ki memperdalam; mempelajari sebaik- baiknya: kini dia sedang ~ filsafat eksistensialisme;
pergumulan /per·gu·mul·an/ n perihal bergumul; pergulatan
(sumber: http://kbbi.web.id/gumul-2)
Perhatikan pemakaiannya dalam kata "bergumul" memberi arti bahwa si subjek melibatkan diri pada sesuatu di hadapannya. Sementara kata "menggumuli" memberi arti bahwa si subjek mempelajari sebaik-baiknya atas sesuatu hal. Terdapat makna bahwa dalam bergumul atau menggumuli, terjadi suatu tindakan aktif untuk suatu tujuan. Terlihat seolah-olah dalam setiap pergumulan selalu ada yang menang. Dalam pergumulan yang penting adalah mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta obyek pergumulan tersebut. Sehingga dengan demikian dapat diambil sebuah keputusan dari hasil pengidentifikasian tersebut.
Saya teringat pada suatu kejadian di sebuah kelas bimbingan ketika saya masih SMU. Instruktur atau biasa disebut tentor bercerita pada kami: " Dek, kalau anak bayi, gitu lahir, apa yang dilakukannya? menangis bukan?" Kami mengiyakan. "Kalau abang enggak gitu dek, begitu abang lahir dari kandungan mamak abang, abang nggak langsung nangis, tapi mikir dulu, mau jadi apa aku besar nanti." Kami sekelas tertawa, menertawakan sesuatu yang dulu tampaknya lucu. Namun, itulah pertanyaan mendasar hidup kita. Dalam salah satu tulisannya Andar mengatakan bahwa ada tiga hal mendasar tentang hidup yang ada pada kita. Pertama, untuk apa aku hidup? kedua, mau jadi apa aku dalam hidup? dan ketiga, dengan siapa nanti aku hidup? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menuntun kita pada satu pencarian jawaban. Perncarian jawaban tersebut membutuhkan perjalanan yang cuku panjang, ada kalanya mempertanyakan kembali, ada kalanya berhenti sejenak, dan mungkin ada yang malah berbalik.
Renungan-renungan tulisan Andar tentang bekerja membawa kita pada penemuan akan pertanyaan untuk apa kita hidup. Dan jawabannya untuk bekerja. Bekerja karena apa dan untuk apa? Bekerja karena merupakan hidup kita dan bekerja untuk memberi manfaat pada kehidupan itu sendiri. Karena itu tetaplah bekerja dan beri pengaruh pada dunia.
Renungan-renungan tulisan Andar tentang bekerja membawa kita pada penemuan akan pertanyaan untuk apa kita hidup. Dan jawabannya untuk bekerja. Bekerja karena apa dan untuk apa? Bekerja karena merupakan hidup kita dan bekerja untuk memberi manfaat pada kehidupan itu sendiri. Karena itu tetaplah bekerja dan beri pengaruh pada dunia.
Untuk apa kita hidup? Apa tujuan hidup kita? pertanyaan-pertanyaan seperti itu seringkali tidak menemukan jawaban ketika ditanyakan, namun ketika melalui perjalanan hidup itu sendiri, kita semakin menyadari bahwa hidup itu haruslah memiliki makna karena waktunya yang singkat. Dan bicara masalah hidup, adalah sebuah proses perjalanan dari kelahiran hingga kematian. Tidak ada yang tahu seberapa lama kita hidup. Tak peduli seberapa banyak masalah dan cobaan, kita harus berjuang untuk hidup. Dari kenyataan tersebut kita turut mengaminkan bahwa hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk tetap hidup. Perjuangan atas cita-cita, perjuangan melawan penyakit, perjuangan melawan ketidakadilan, perjuangan menaklukkan diri sendiri, dan perjuangan-perjuangan lainnya.
Kembali atas 33 tulisan mengenai perjuangan, saya menemukan banyak kisah yang menginspirasi serta memberi kekuatan untuk terus menjalani hidup yang keras ini. Dan pada akhirnya kita akan kembali pada Sang Pemberi Hidup. Di situlah perhentian perjuangan kita.
Judul: Selamat Berkembang
Penulis: Andar Ismail
Editor: Laksmi Wowor
Tebal: vii + 137 hlm
Penerbit: BPK Gunung Mulia, 2008 (cetakan 6)
ISBN: 9789796871902
Andar mengajarkan bagaimana berspritualitas. Spritual tidak sama dengan kesalehan. Manakala melihat matahari bersinar, merasakan angin bertiup, menghirup aroma bunga bermekaran, mendengar gemericik air sungai, merasakan debu pasir, dan membiarkan keheningan menceritakan kebesaran dan kesetiaan Pencipta, itulah spiritualitas. Tidak ada kursus singkat, tidak ada cara instan, tidak ada cara cepat dan mudah, namun pemahaman dan permenungan setiap harilah yang membentuk spiritualitas.
Andar mengatakan: Allah berada di tempat mahakusyuk, sekaligus juga di dalam diri setiap makhluk Spiritualitas adalah riak getaran hati yang merasakan kedua-duanya. Tetapi riak hati itu bukan terjadi sekejap, melainkan melalui proses berkembang.
Penulis: Andar Ismail
Editor: Laksmi Wowor
Tebal: vii + 137 hlm
Penerbit: BPK Gunung Mulia, 2008 (cetakan 6)
ISBN: 9789796871902
Andar mengajarkan bagaimana berspritualitas. Spritual tidak sama dengan kesalehan. Manakala melihat matahari bersinar, merasakan angin bertiup, menghirup aroma bunga bermekaran, mendengar gemericik air sungai, merasakan debu pasir, dan membiarkan keheningan menceritakan kebesaran dan kesetiaan Pencipta, itulah spiritualitas. Tidak ada kursus singkat, tidak ada cara instan, tidak ada cara cepat dan mudah, namun pemahaman dan permenungan setiap harilah yang membentuk spiritualitas.
Andar mengatakan: Allah berada di tempat mahakusyuk, sekaligus juga di dalam diri setiap makhluk Spiritualitas adalah riak getaran hati yang merasakan kedua-duanya. Tetapi riak hati itu bukan terjadi sekejap, melainkan melalui proses berkembang.
Judul: Selamat Berpelita
Penulis: Andar Ismail
Editor: Rika Uli Napitupulu-Simorangkir
Korektor Naskah: Raka Sukma Kurnia
Desain Sampul: Maxdalena W.
Tebal: vii+138 halaman
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Februari 2011
ISBN: 9789796878451
Andar Ismail mengajak merenung tentang Alkitab. Bahan renungannya sejarah penulisan Alkitab, ungkapan-ungkapan dalam Alkitab, pentingnya punya kebiasaan membaca, itu semua dengan maksud agar pembaca mengetahui isi Alkitab. Supaya apa? supaya mengasihi, menaati, dan mempercayai inti isi Alkitab. Saya mendapat banyak pengetahuan dari membaca buku beliau ini. Saya menulis kutipan dari 33 bab dari Selamat Berpelita
Penulis: Andar Ismail
Editor: Rika Uli Napitupulu-Simorangkir
Korektor Naskah: Raka Sukma Kurnia
Desain Sampul: Maxdalena W.
Tebal: vii+138 halaman
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Februari 2011
ISBN: 9789796878451
Andar Ismail mengajak merenung tentang Alkitab. Bahan renungannya sejarah penulisan Alkitab, ungkapan-ungkapan dalam Alkitab, pentingnya punya kebiasaan membaca, itu semua dengan maksud agar pembaca mengetahui isi Alkitab. Supaya apa? supaya mengasihi, menaati, dan mempercayai inti isi Alkitab. Saya mendapat banyak pengetahuan dari membaca buku beliau ini. Saya menulis kutipan dari 33 bab dari Selamat Berpelita