Judul: Adam Harus Bicara
Pengarang: Deshi Ramadhani, SJ
Editor: Satriyo
Desain cover: Adi Handoyo
Layout: Sungging
Tebal: 298 halaman
Penerbit: Penerbit Kanisius
ISBN13: 9789792128970
Ternyata Adam bukanlah gambaran lelaki ideal (h.33). Pernyataan ini membuat pembaca terkejut. Namun Deshi mengulas singkat apa alasannya menyatakan hal tersebut. Kembali ke kisah penciptaan, diceritakan bahwa ketika dosa muncul ketika manusia (Adam dan Hawa) memakan buah pengetahuan yang dilarang oleh Tuhan Allah. Lewat kisah penciptaan di Kitab Kejadian, yang bersalah adalah perempuan (Hawa) karena turut tergoda dan memberikan buah tersebut pada suaminya. Namun bila dikritisi, penyebab itu semua adalah tindakan Adam yang pasif. Sebagai orang yang ditugasi memberi nama-nama binatang, seharusnya Adam tahu bagaimana sifat binatang-binatang itu, Adam 'membiarkan' Hawa dalam ketidaktahuannya akan pengenalan pada binatang ular. Adam pun dikisahkan menyalahkan Hawa karena telah menyebabkan dirinya memakan buah itu. Dengan kata lain, Adam adalah orang yang pengecut.
Buku ini ditulis oleh Romo Yesuit yang sehari-harinya banyak bergaul dengan lelaki. Sedari usia belia ia sudah ikut pendidikan Yesuit yang semuanya adalah laki-laki. Selain itu, di keluarga besarnya, yang paling banyak adalah lelaki kecuali adiknya dan ibunya, termasuk keenam keponakannya adalah lelaki.
Pengarang: Deshi Ramadhani, SJ
Editor: Satriyo
Desain cover: Adi Handoyo
Layout: Sungging
Tebal: 298 halaman
Penerbit: Penerbit Kanisius
ISBN13: 9789792128970
Ternyata Adam bukanlah gambaran lelaki ideal (h.33). Pernyataan ini membuat pembaca terkejut. Namun Deshi mengulas singkat apa alasannya menyatakan hal tersebut. Kembali ke kisah penciptaan, diceritakan bahwa ketika dosa muncul ketika manusia (Adam dan Hawa) memakan buah pengetahuan yang dilarang oleh Tuhan Allah. Lewat kisah penciptaan di Kitab Kejadian, yang bersalah adalah perempuan (Hawa) karena turut tergoda dan memberikan buah tersebut pada suaminya. Namun bila dikritisi, penyebab itu semua adalah tindakan Adam yang pasif. Sebagai orang yang ditugasi memberi nama-nama binatang, seharusnya Adam tahu bagaimana sifat binatang-binatang itu, Adam 'membiarkan' Hawa dalam ketidaktahuannya akan pengenalan pada binatang ular. Adam pun dikisahkan menyalahkan Hawa karena telah menyebabkan dirinya memakan buah itu. Dengan kata lain, Adam adalah orang yang pengecut.
Buku ini ditulis oleh Romo Yesuit yang sehari-harinya banyak bergaul dengan lelaki. Sedari usia belia ia sudah ikut pendidikan Yesuit yang semuanya adalah laki-laki. Selain itu, di keluarga besarnya, yang paling banyak adalah lelaki kecuali adiknya dan ibunya, termasuk keenam keponakannya adalah lelaki.