The Tale of Despereaux

Jumat, April 15, 2011

The Tale of Despereaux
Pengarang : Kate Di Camillo
Ilustrator : Timothy Basul Ering
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979 - 22 - 1184 - 5
280 hlm ; 20 cm
Cetakan II ; Maret 2005

Buku ini saya beli karena covernya mencuri perhatian saya di toko buku. Lama sudah nongkrong di rak buku, akhirnya saya baca karena pingin bacaan yang lebih ringan dan bisa lekas diselesaikan.

Apa yang dikatakan oleh Anthony de Mello, SJ bahwa orang dapat menolak nasihat, tetapi tidak bisa menolak cerita, itu terbukti. Cerita tentang kastil dan kehidupannya. Tentang tikus kastil, keluarga dan komunitas tikus kastil, Raja Philip dan keluarganya, komunitas tikus got, serta sipir dan tahanan bawah tanah kastil Raja Philip. Cerita ini sarat dengan nilai. Setiap tokoh mempunyai karakter yang unik. Mari kita lihat satu-satu.



1. Desperaux, si tokoh utama. Ia adalah tikus kastil yang tidak diharapkan kelahirannya. Telinganya besar dan sering sakit flu. Ia memiliki kepekaan seni yang tinggi. Ia menyukai musik, tidak seperti saudara dan saudarinya yang suka menggigit buku tua di kastil, Desperaux malah suka membaca buku, dan ia sangat tertarik pada kecantikan Putri Pea.
2. Chiaroscuro. Ia adalah tikus got namun ia lebih suka cahaya terang dibanding gelapnya got. Suatu saat ketika pesta jamuan makan, ia mengagumi lampu yang ada di ruang makan, hingga ia memanjatnya. Namun, ia terjatuh dari lampu itu dan masuk ke dalam masakan istana. Ia suka lampu, tapi benci dengan Putri Pea.
3. Migery Sow. Seorang anak perempuan yang dijual oleh ayahnya. Ia terobsesi menjadi putri.
4.Botticelli Remorso. Seekor tikus got yang jahat. Ia membawa Desperaux kepada putri Pea, namun Remorso berniat jahat untuk membunuh Sang Putri.
5. Gregory the Jailor. Seorang sipir penjara
6. Furlough Tilling. Saudara laki-laki Despreaux. Ia salah satu tikus yang menjebloskan Desperaux ke penjara bawah tanah.
7. Lester Tilling. Saudara perempuan Desperaux. Ia mengajari Desperaux untuk menggigit kertas.
8. Antoinette Tilling. Ibu Desperaux, yang merasa kecewa karena melahirkan banyak anak tikus membuat kecantikannya.

Cerita dalam buku ini bukan berurutan secara kronologis, ada tiga kisah yang terpisah namun ke satu muara. Kisah itu dibawakan oleh narator yang menyapa pembaca dengan kata "nak", walaupun kisah ini bukan hanya ditujukan buat anak-anak. Setiap kisah yang berbeda itu mempunyai pesan tersendiri.

Kisah ini diawali dengan kelahiran anak tikus yang baru, yaitu Desperaux. Fisik Desperaux berbeda dengan saudara-saudaranya. Telinganya lebar, dan ia suka sakit-sakitan. Kemana-mana ia membawa saputangan sebab ia suka bersin. Baik ayah, ibu, paman, dan saudaranya hanya melihat "kekurangan" Desperaux. Antara lain, ia tidak bisa berlari seperti tikus kastil lainnya, tidak suka makan kertas. Namun diantara semua kekurangannya itu, dosa terbesarnya menurut kaum tikus kastil adalah Desperaux berbicara kepada manusia. Menurut "standar hidup" tikus kastil, menampakkan diri di hadapan manusia adalah tabu apalagi hingga berbicara dengan manusia. Itu terjadi karena Desperaux terpesona mendengarkan permainan gitar Raja Philip kemudian mendekat ke ruang raja, saat itu ia juga terpesona dengan kecantikan Putri Pea dan Desperaux jatuh cinta padanya. keberadaannya di ruang raja itu diketahui oleh tikus kastil yang lain. Desperaux dibawa ke pengadilan tikus kastil dan ia dihukum ke penjara bawah tanah kastil.

Pada saat yang berbeda, diceritakan bahwa ada seorang anak perempuan yang sedang menuju kastil. Kisah hidupnya sangat menyedihkan. Namanya Migery Sow. Saat masih berusia 7 tahun ia dijual oleh ayahnya. Ibunya sudah meninggal. Ia dijual kepada tukang panci yang ia sebut paman. Ia sering dijewer sampai telinganya seperti bunga kol. Impiannya adalah menjadi Putri sebab ia pernah melihat keluarga Raja Philip bersama Ratu dan Putri Pea berjalan-jalan, Migery Sow merasa hal itu hilang dari hidupnya.

Di istana, Putri Pea juga merasa kehilangan karena ibunya meninggal. Sang ratu sangat menyukai sup. Ratu terkejut setengah mati ketika melihat ada tikus got di sup kerajaaan. Tikus got itu adalah Roscuro. Bagaimana Roscuro masuk ke panci sup ratu? Roscuro terjatuh dari lampu hias, ia sangat mengagumi cahaya lampu, hingga ia memanjatnya. Namun Putri Pea melihatnya, dan berteriak. Saat itulah Roscuro terjatuh dan tercebur dalam panci sup. Ratu meninggal karena sup kesukaannya "tercemar" tikus got. Raja Philip marah. Ia memerintahkan semua sup di negeri itu dilarang, menyita sendok dan panci, dan semua tikus got harus dimusnahkan.

Ketiga kisah memperlihatkan peran orangtua dalam mendidik anak. Orangtua Desperaux tidak membela anaknya di depan pengadilan tikus kastil; Migery Snow harus kehilangan kasih sayang orangtua tunggalnya dari sejak anak-anak; Raja Philip yang "kalap" melarang sup, sendok,panci dan membunuh tikus got. Ini yang disebut oleh narator: Setiap perbuatan kecil mempunyai konsekwensi

Penerbit asli buku ini, Candlewick Press merancang Teacher Guide untuk pendidikan anak. Saya memerhatikan ada pertanyaan yang ditujukan untuk anak-anak seperti ini:
Is there something in this story that’s like me? (text-self)
Are there people in this story who remind me of people I know? Are things happening in the story that are like things going on all around me —in my family, among my school friends and neighbors, in what I learn from the news? (text-world)
Is there something in this story that’s like another story I’ve read? (text-text)

Buku ini sangat bagus tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Seharusnya orang dewasa juga menyadari bahwa seberapa hal kecil menurut orang dewasa)punya dampak ke anak-anak.

Pada tahun 2004, Kate DiCamillo dianugerahi Newbery Medal oleh American Library Association (ALA) atas karya ini. Penghargaan ini ditujukan bagi penulis yang karyanya memberi kontribusi pada pendidikan anak Amerika. Buku ini sudah difilmkan pada Tahun 2008. Sila bagi orangtua yang ingin memberi bacaan dan tontonan bagus buat anak-anaknya, dan siap-siap ditanyain: kenapa ada orang terlahir kaya seperti Putri Pea sementara ada yang miskin? kenapa ada yang suka makan sup? kenapa ada orang yang suka bunuh tikus? pasti disuruh Raja Philip :)

@hws16042011

You Might Also Like

5 komentar

  1. hi.. wah reviewnya mendalam sekali...! buku ini lucu, dgn komunitas tikus got dllnya, sekaligus mengharukan ya... rasanya khas kate diCamillo (setidaknya itu yg sy rasakan di bbrp bukunya), lucu yg miris...

    ya setuju buku ini selain utk anak2 juga bagus utk dewasa. mungkin org dewasa tetap hrs memelihara 'mata kanak-kanaknya' ya...

    btw suka anthony de mello juga? seri doa sang katak, sejenak bijak dan burung berkicau favoritku..

    BalasHapus
  2. nah saya sedang mencari-cari lagi buku Kate di Camilio yang lainnya.
    saya juga suka karya de Mello, mengajak kita berpikir reflektif.

    trimakasih sudah berkunjung ya mbak.

    BalasHapus
  3. Di edisi bahasa Inggris yang aku punya nggak ada pertanyaan2 gitu tuh, berarti bukan edisi Teacher Guide ya. Setuju buku ini bagus, dari unsur fantasi dan nilai moralnya dapet banget buat anak-anak. I love Kate DiCamillo's works!

    BalasHapus
  4. edisi teacher guide itu maksudnya edisi panduan guru menceritakan ke anak-anak Mel. Yang aku baca ya terjemahan biasa aja, gitu. Yup..Kate emang mantap surantap :a

    BalasHapus
  5. Dulu pernah baca bukunya tapi sekilas saja. Sekarang pengen baca bukunya lagi, sudah ga ada di rak. Kayaknya dipinjam siapa gitu, nggak dikembalikan. Cerita buku sepertinya agak beda dengan cerita film. Alur cerita film lebih fokus pada Despereaux, meski tokoh lain juga tetap mendapatkan porsinya

    BalasHapus