Judul: Krakatoa: Saat Dunia Meledak: 27 Agustus 1883
Judul asli: Krakatoa: The Day the World Exploded: August 27, 1883
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Prisca Delima
Editor: -
Penerbit: PT Elexmedia Komputindo, 2010
ISBN: 9789792781243
Apakah suatu kebanggaan bila sebuah bencana pernah menjadi buah bibir internasional. Belum hilang di benak kita bencana tsunami di Banda Aceh dan sekitarnya yang menelan korban jiwa lebih dari 100.000 jiwa. Oktober 2010 lalu, erupsi Merapi turut menambah catatan bencana terbesar bagi negeri kita ini. Letusan Gunung vulkanik telah lama menjadi langganan bagi wilayah negeri kita. Rekor yang tidak terkalahkan adalah letusan Gunung Toba yang membentuk caldera Danau Toba, serta letusan Gunung Tambora di Sumbawa, letusan Gunung Agung di Bali (1963), serta letusan Krakatau (1883).
Sebuah gunung dengan puncak lancip. Gunung tersebut mengeluarkan asap. Di sekelilingnya ada es. Itulah gambar pada cover buku ini. Lukisan tersebut berjudul "Sunset over the Ice on Chaumont Bay, Lake Ontario" yang dilukis oleh pelukis Amerika, Frederic Edwin Church yang terinspirasi oleh letusan krakatau.
Simon Winchester membagi buku ini dalam beberapa bagian. Bagian pertama mendeksripsikan nusantara secara umum, bagaimana awalnya Eropa berkenalan dengan Hindia Timur lewat komoditas lada dan kopi. Termasuk pula kedatangan ilmuwan yang terkenal dengan garis maya Wallace, yaitu Albert Russel Wallace. Bagian Kedua mengenai saat-saat terjadinya ledakan. Winchester merangkum semua laporan dari seluruh dunia yang menceritakan peristiwa 27 Agustus 1883 tersebut. Bagian ketiga tentang lahirnya putra Krakatau, yang sekarang biasa dinamakan Anak Krakatau. Fenomena ini menarik perhatian para ilmuwan dari seluruh dunia, termasuk minat Winchester sendiri terhadap kawasan ini. Pada bagian akhir dituliskan juga pengalaman Winchester ketika mengunjungi kawasan krakatau serta merekomendasikan bacaan-bacaan lanjutan bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Krakatau.
Judul asli: Krakatoa: The Day the World Exploded: August 27, 1883
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Prisca Delima
Editor: -
Penerbit: PT Elexmedia Komputindo, 2010
ISBN: 9789792781243
Apakah suatu kebanggaan bila sebuah bencana pernah menjadi buah bibir internasional. Belum hilang di benak kita bencana tsunami di Banda Aceh dan sekitarnya yang menelan korban jiwa lebih dari 100.000 jiwa. Oktober 2010 lalu, erupsi Merapi turut menambah catatan bencana terbesar bagi negeri kita ini. Letusan Gunung vulkanik telah lama menjadi langganan bagi wilayah negeri kita. Rekor yang tidak terkalahkan adalah letusan Gunung Toba yang membentuk caldera Danau Toba, serta letusan Gunung Tambora di Sumbawa, letusan Gunung Agung di Bali (1963), serta letusan Krakatau (1883).
Sebuah gunung dengan puncak lancip. Gunung tersebut mengeluarkan asap. Di sekelilingnya ada es. Itulah gambar pada cover buku ini. Lukisan tersebut berjudul "Sunset over the Ice on Chaumont Bay, Lake Ontario" yang dilukis oleh pelukis Amerika, Frederic Edwin Church yang terinspirasi oleh letusan krakatau.
Simon Winchester membagi buku ini dalam beberapa bagian. Bagian pertama mendeksripsikan nusantara secara umum, bagaimana awalnya Eropa berkenalan dengan Hindia Timur lewat komoditas lada dan kopi. Termasuk pula kedatangan ilmuwan yang terkenal dengan garis maya Wallace, yaitu Albert Russel Wallace. Bagian Kedua mengenai saat-saat terjadinya ledakan. Winchester merangkum semua laporan dari seluruh dunia yang menceritakan peristiwa 27 Agustus 1883 tersebut. Bagian ketiga tentang lahirnya putra Krakatau, yang sekarang biasa dinamakan Anak Krakatau. Fenomena ini menarik perhatian para ilmuwan dari seluruh dunia, termasuk minat Winchester sendiri terhadap kawasan ini. Pada bagian akhir dituliskan juga pengalaman Winchester ketika mengunjungi kawasan krakatau serta merekomendasikan bacaan-bacaan lanjutan bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Krakatau.