Judul: :Laki-laki yang Salah
Penulis: Lan Fang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2006
Sebelum membaca antologi Cerpen Lan Fang ini, sedikit bertanya-tanya dalam hati. Kenapa salah? Apanya yang salah?
Membuka lembaran awal buku ini, ada kutipan sms (yang mungkin menjadi inspirasi penulis) tercetak seperti ini,
" Awas, THE WRONG MAN apa THE MAN WHO IS WRONG?"
Penceritaan dalam cerpen-cerpen itu menggunakan sudut pandang perempuan, kecuali pada "Mulut" dan "De Javu." Persoalan cinta dan feminisme adalah isu menarik yang dicuatkan oleh Lan Fang. Dari beberapa cerpen ini, dapat digambarkan betapa tangguhnya (sekaligus kelemahan) perempuan dalam menjalani konflik dan ketertekanan dalam mengambil pilihan. Seperti Lara dalam "Ketika Tidak Harus Menunggu" harus tetap merelakan pria-nya pada perempuan lain. Selain itu, kritik terhadap pengabaian hak perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dalam "Jangan Main-main dengan Perempuan" dan "Perempuan Abu-abu."
Penulis: Lan Fang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2006
Sebelum membaca antologi Cerpen Lan Fang ini, sedikit bertanya-tanya dalam hati. Kenapa salah? Apanya yang salah?
Membuka lembaran awal buku ini, ada kutipan sms (yang mungkin menjadi inspirasi penulis) tercetak seperti ini,
" Awas, THE WRONG MAN apa THE MAN WHO IS WRONG?"
Penceritaan dalam cerpen-cerpen itu menggunakan sudut pandang perempuan, kecuali pada "Mulut" dan "De Javu." Persoalan cinta dan feminisme adalah isu menarik yang dicuatkan oleh Lan Fang. Dari beberapa cerpen ini, dapat digambarkan betapa tangguhnya (sekaligus kelemahan) perempuan dalam menjalani konflik dan ketertekanan dalam mengambil pilihan. Seperti Lara dalam "Ketika Tidak Harus Menunggu" harus tetap merelakan pria-nya pada perempuan lain. Selain itu, kritik terhadap pengabaian hak perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dalam "Jangan Main-main dengan Perempuan" dan "Perempuan Abu-abu."