Bila kita melihat manusia terkotak oleh suku bangsa dan bahasa, dapat disimpulkan bahwa sejarah suatu bangsa ditulis oleh pihak yang berkepentingan dalam hal ini tentu saja kepentingan suku bangsa tersebut (terlebih penguasanya). Penulisan sejarah tersebut menjadi warisan generasi selanjutnya. Namun bila melihat manusia sebagai suatu komunitas bumi, maka manusia dipengaruhi oleh manusia lainnya, dari suku bangsa dan bahasa di sekitarnya. Karena itu Sejarah tidak pernah berdiri sendiri. Dan dalam penulisannya, sejarah merupakan bagian kecil dari suatu kehidupan (manusia) yang secara simultan berjalan melintasi urutan waktu. Di dalam kehidupan tersebut banyak hal saling mempengaruhi yang tidak terkotak oleh identitas suku, bangsa, dan bahasa.
Saling Silang Indonesia - Eropa dari diktator, musik, hingga bahasa
Penulis: Joss Wibisono
Penerbit: Marjin Kiri, 2012
xiv + 228 hlm
ISBN: 9789791260169
Pada buku ini, Joss Wibisono, menuliskan empat kelompok perjumpaan kebudayaan Eropa - Indonesia: musik, bahasa, sejarah dan politik. Walau dalam tiga kelompok besar, namun semuanya dilihat dalam bingkai asal muasal, riwayat, perjumpaan tersebut dengan kata lain kembali ke sejarah.