Tea For Two

Minggu, Mei 24, 2009

Tea For TwoTea For Two by Clara Ng

Paperback, 312 pages
Published February 2009 by Gramedia Pustaka Utama
ISBN 1097897922 (ISBN13: 9789792243321)

My rating: 2 of 5 stars

Tea for two adalah novel yang sebelumnya diterbitkan sebagai cerita bersambung di harian Kompas. Saat saya membeli novel ini awal Maret 2009, cerita bersambungnya belum selesai diterbitkan di harian Kompas.

Tea for Two adalah sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Sassy, seorang wanita muda yang enerjik dan bersemangat di tengah hiruk pikuk gemerlapnya kota metropolitan Jakarta. Lewat perusahaannya yang bergerak dibidang event organizer "temu jodoh", ia menghidupi karyawannya dan bisa mengembangkan bisnisnya hingga ke wedding organizer dari klien-kliennya tersebut.



Siapa yang percaya takdir? Lewat salah seorang klien yang menggunakan jasa wedding organizer tersebut, akhirnya ia bertemu dengan Alan, seorang pria muda yang sore sebelumnya ia bertemu di kafe. Love in the First Sight, begitu yang dirasakan oleh Sassy maupun Alan. Hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan saling memberi perhatian. Sassy sangat menyukai Alan karena ketampanan sekaligus keromantisannya, sementara Alan sangat menyukai Sassy karena kecantikan dan kelembutan hatinya.

Delapan bulan setelah saling mengenal, Alan melamar Sassy di suatu ketika kesempatan mereka berjalan-jalan ke Bali. Gayung bersambut, jadwal perjalanan pun dibuat. Mereka berbulan madu kembali ke Bali seraya mengingat masa-masa dimana Alan melamar Sassy. Tak disangka, karena Alan melihat Sassy sedang mengobrol dengan turis di kolam renang hotel, Alan marah besar. Ternyata ia seorang pencemburu berat. Bulan madu mereka tercoreng gara-gara salah paham. Bukan sekedar salah paham, tangan Alan juga mampir ke tubuh Sassy.

Alan meminta maaf dan mengatakan menyesal telah melakukan tindakan bodoh itu, Sassy luluh dan memaafkan suaminya. Sejak dengan Alan, Sassy menjadi kehilangan waktunya dengan sahabatnya, Naya, Nita, dan Rose. Ketiga sahabatnya ini yang dulu menjadi tempat keluh kesahnya, namun Alan tidak mengizinkan istrinya bergabung dengan teman-temannya itu, dengan alasan bahwa teman Sassy itu adalah teman yang tidak baik.

Novel ini menceritakan bahwa pernikahan itu tidak selalu manis seperti yang dibayangkan orang-orang. Cinta itu tidak rasional, dan bahkan jauh melebihi kewarasan, namun hidup ada realitasnya. Berpisah dengan orang yang dikasihi, serasa membiarkan diri tercabik keping-kepingnya. Namun, sahabat sejati tetap berdiri memberi hati.


@hs100709


You Might Also Like

14 komentar

  1. setelah membaca resensi ini saya penasaran sekali dgn buku ini, sebelumnya saya tidak suka dgn novel-nevel dr tere liye, tp klau memang saya di suruh membaca buku-buky tere liye, saya akan memulai dr buku ini :a

    BalasHapus
  2. @shyntia: ini bukunya clara ng :p

    BalasHapus
  3. wow, jadi ceritanya soal itu *sekarang aku tahu :m

    tampaknya boleh juga ini diberi label wish-list di goodreads :i

    BalasHapus
  4. ya, buku ini bisa mengingatkan bahwa KDRT memang ada, jadi harus hati-hati memilih pasangan hidup :)dan tidak kurang penting bahwa sahabat sejati yang siap menolong juga masih ada di jaman ini ..

    BalasHapus
  5. buku pertama Clara Ng yg aku beli, nggak nyangka kalo ceritanya tentang KDRT, lumayan suka sih

    BalasHapus
  6. Bagi saya, Clara Ng itu adalah pengarang yang menarik karena dia bisa menuliskan berbagai macam cerita, lintas genre.. dan semuanya bagus :D Walau sementara ini mungkin karena minimnya kata2 dalam buku cerita anak yang mana jatah terbesar ada pada ilustrasi gambar, memang lebih terasa keunggulannya ketika Clara menulis cerita macam Indiana dan The (Un)Reality Show, mengaliirr bangetss :))

    BalasHapus
  7. cerita nya mengisah kan tetntang hubungan rumah tangga yang rumit dan di isi dengan KDRT ( kekerasa dalam rumah tangga)
    belum sempat beli buku ini karena kendala dari finansial :(

    BalasHapus
  8. waww.. sebagai orang yang sudah berumah-tangga, jadi kepengen baca buku ini.. :o

    BalasHapus
  9. @nanny: bener ceu...saya senyum aja kalau ditanya, lalu kapan? hihihi

    BalasHapus
  10. @indah: namun sekarang ini beliau lebih konsen ke cerita anak ya, saya suka juga tuh :a

    BalasHapus
  11. @thennia: sebenarnya saya juga udah lupa detil ceritanya buku ini (dibaca 2009). tapi sepertinya baca ulang akan mengasyikkan.

    BalasHapus
  12. @wilda mom: ayo dibaca mbak, saya aja yang belum berumah tangga sudah baca :c

    BalasHapus
  13. saya membaca buku ini kira kira setahun yang lalu. Sebenarnya awal mula saya membeli buku ini karena disarankan oleh seorang teman yang melihat gelagat tidak baik dari mantan pacar saya. dan kalau boleh dibilang saya hampir jatuh ke pelukan laki laki yang hampir seperti Alan. ya, ada kekerasan yang terjadi, dan sedikit banyak saya terbantu untuk melihat kalau lelaki seperti tokoh fiktif ini memang ada. sejujurnya sepanjang membaca buku ini saya berdebar debar, membenarkan, dan menangis. secara keseluruhan bahasanya ringan tanpa membuatnya terkesan murahan, ceritanya singkat dan tidak terlalu dibuat buat. Clara Ng memang salah satu penulis kesayangan saya, dengan tutur bahasa yang lugas namun tidak menghakimi. kesimpulan, you'll never know the power of a book can gave you, read it, feel it, dan be happy to keep it. :0

    BalasHapus