Psychic Yakumo: The Tower of Judgment by Manabu Kaminaga
16 jam yang lalu
Terinspirasi dari prasasti kuno yang meninggalkan imajinasi masa lalu. Menulis di blog supaya tidak tergilas zaman digital sebagai bentuk tanggung jawab pencinta literasi dan ilmu pengetahuan. Mengisi dunia kini dengan karya sebagai warisan masa depan, adalah kunci.
Nak, jangan bertemu dengan penipu. Untuk mencegahnya, janganlah menjadi orang yang srakah. Jangan juga menjadi orang yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan, tetapi jangan pula menjadi orang yang terlalu tahu sehingga bisa ikut menipu bersama mereka. Nak, senjata yang bisa melawan dunia yang begitu kejam ini adalah "pengetahuan ekonomi". Karena itulah aku selalu tekankan padamu dan saudaramu untuk belajar ekonomi. Mari kita belajar ekonomi bersama dan berusaha untuk tidak menjadi orang yang terlalu lugu ataupun orang jahat. (Hlm 156).
Apa sebetulnya yang ingin disampaikan Penulis ini? begitu pikiran saya setelah selesai membaca novel ini di sela-sela kesibukan menanti stasiun ketibaan pada KRL Bogor-Jakarta. Akhirnya saya menyimpulkan, ini adalah cerita kehidupan yang tidak sepenuhnya khayalan. Bukankah kenyataan adalah khayalan yang terjadi?