Apakah artinya perkawinan? apa hakikat sebuah perkawinan? bagaimana kita memandang perkawinan? pertanyaan-pertanyaan demikian mungkin sama klasiknya dengan pertanyaan tentang pencarian makna dan pengertian cinta dari zaman dahulu. Tidak ada jawaban yang pasti, karena itulah pertanyaan tentang kedua hal itu terus menerus digaungkan hingga saat ini. Dan setiap orang tentunya punya pemaknaan tersendiri akan cinta dan perkawinan.
Karena itu, studi dan kajian mengenai lembaga perkawinan beserta dampak-dampaknya juga tidak habis-habis. Sebuah studi bertajuk: Does Marriage Really Make People Happier? yang dilakukan oleh Dr Kelly Musick, Associate Professor dari Cornell University menguji apakah lebih berbahagia orang yang menikah dibanding orang yang hidup bersama (cat. kemungkinan dalam bahasa kita: kumpul kebo) menyimpulkan bahwa tingkat kebahagiaan orang menikah dan hidup bersama di atas orang yang single. Selanjutnya orang yang hidup bersama lebih bahagia daripada orang yang menikah sebab tak perlu repot dengan berbagai konsekwensi sosial dan lebih fleksibel, otonom, dan memungkinkan pertumbuhan masing-masing pribadi.