Nonfiksi
Produsen Ontbijt Walanda Bandoeng by Soedarso Katam [Secret Santa 2015}
Sabtu, Januari 30, 2016Apa menu sarapan Anda setiap hari? sudahkah memperhitungkan jumlah kalori dengan aktivitas yang akan dijalani? bagaimana komposisi karbohidrat dan vitaminnya, apakah sudah sesuai?
Dalam keseharian, saya sering mengabaikan pertanyaan-pertanyaan di atas. Terkadang sarapan merupakan aktivitas yang terkondisikan alih-alih sebagai suatu kebutuhan. Yang dimaksud aktivitas terkondisikan adalah karena suatu hal, maka sarapan menjadi harus dan terjadwal. Biasanya dulu karena saya menginap di hotel yang menyediakan sarapan; karena saya sedang mengikuti diklat yang menjadwalkan sarapan; karena ikut ajakan teman; dan sebagainya. Selebihnya karena memang lapar kalau nggak sarapan. Tapi memang, dengan sarapan yang cukup dan segelas kopi, membuat saya pada pagi hari menjadi siap untuk beraktivitas sampai siang.
Produsen Ontbijt Walanda Bandoeng
Sudarsono Katam
Penerbit Khazanah Bahari (Juli 2014)
Buku berdampingan dengan sarapan saya yang dobel karbo |
Buku ini merupakan pengenalan akan menu-menu sarapan orang Belanda tempo dulu di Bandung. Pada bagian awal buku ini diuraikan sekilas tentang muatan suatu sarapan, misalnya karbohidrat seberapa banyak, protein seberapa banyak. Dari situ saya mengetahui bahwa roti dan susu merupakan makanankhas Eropa yang dibawa ke Bandung. Dapat disimpulkan bahwa lidah orang Belanda zaman dulu tetap tidak bisa pindah dari negeri asalnya, dan tetap membawanya ke Bandung. Selain itu saya mengetahui bahwa biskuit speculas merupakan kombinasi makanan Eropa dan Indonesia, karena biskuit merupakan makanan dari Eropa, sedangkan kayu manis merupakan produk Indonesia.
Pada bagian selanjutnya, dijelaskan mengenai tempat-tempat makan yang biasa dikunjungi Orang Belanda tempo dulu di Bandung. Sekilas kebanyakan di seputaran Jalan Braga, Bandung. Beberapa foto zaman dulu turut ditampilkan. Sayang sekali penataan foto menurut saya kurang menarik. Foto-foto yang ditampilkan kurang greget informasinya. Mungkin karena sudah saya bandingkan dengan bukunsejenis yang menulis sejarah suatu tempat. Contoh buku yang bagus menuliskan hal seperti itu menurut saya antara lain buku-buku sejarah jakarta karya Adolf Heuken, SJ.
Buku bersama pernak-pernik dari Negeri Sakura |
Bagaimanapun buku ini enak dibaca. Menyusuri kembali tempat-tempat yang disebutkan dalam buku ini di Bandung, saya membayangkan suasana sarapan di suatu pagi di masa lampau. Beberapa tempat di Jalan Braga yang disebutkan dalam buku ini sudah berubah, ada yang sudah jadi pertokoan, bahkan sisa-sisa pernah sebagai toko kue atau toko roti sudah tidak ada.
Sayang sekali, review buku ini tidak dapat saya sajikan lengkap karena bukunya tertinggal di Bandung, sementara seminggu yang lalu tersita dengan kesibukan yang luar biasa, sementara hari ini batas terakhir postingnya. Tetapi buku ini sangat luar biasa.
Tebak Santa
Seperti dalam postingan sebelumnya, bahwa buku ini adalah hadiah dari Santa dalam program Secret Santa 2015 oleh Divisi Event. Dari teka-teki yang diberikan kepada saya, saya mencoba menganalisis dan berusaha mencari kaitan huruf yang diberikan. Namun, saya gagal mengidentifikasi siapa Santa saya.
Dear Santa,
terima kasih banyak. Semoga bertambah berkat dan semakin banyak berbagi dan bertambah bacaan
Salam,
Helvry