Kejadian-kejadian kecil, masalah-masalah remeh, hancur dan disusun kembali. Dibubuhi makna baru. Mendadak mereka menjadi kerangka putih dari sebuah cerita
Judul: The God of Small Thing
Pengarang: Arundhati Roy
Kata Pengantar: Melani Budianta
Penerjemah A. Rahartati Bambang Haryo
Tebal: xxxii+420 hlm
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia 2005.
Pengalaman menarik buku ini adalah, saya sudah membeli novel ini sejak tahun 2006, dan kurang lebih 7 tahun kemudian saya baca *ditoyor*. Dulu saya membelinya hanya berdasarkan cover yang menuliskan bahwa novel ini memperoleh award. Saya dulu berpikir bahwa kalau novel sudah mendapatkan award, berarti novel ini bagus. Padahal, saya tidak mengerti itu award apa. Setelah sekian lama saya memeriksa kembali rak buku saya, saya menemukan kembali buku ini, dan baru menyadari bahwa award yang dimaksud itu adalah Man Booker Prize Award. Suatu penghargaan atas novel-novel terbaik karangan novelis dari negara-negara persemakmuran Inggris. Arundhati Roy merupakan novelis dari India, dan setting cerita dalam novel ini ada di Ayemenem, sebuah desa di Kottayam, Kerala, India. Ayemenem digambarkan dengan sebuah desa yang indah. Tempat yang menjadi "setting" cerita novel ini adalah sungai, puncak-puncak pohon yang rimbun.