Setelah membaca dan mereview cerita Calon Arang dengan versi Femmy Syahrani, kali ini saya ingin mengupas cerita Calon Arang versi Pramoedya Ananta Toer. Inilah kekayaan sastra Nusantara. Saya berimajinasi bahwa cerita Calon Arang ini sudah diceritakan dari generasi ke generasi. Meski ada versi yang berbeda, tersembunyi pesan kemanusiaan yang luhur.
Pada pengantar buku ini, Pram sedikit mengulas bagaimana sejarah cerita Calon Arang. Cerita ini lahir ketika masa pemerintahan Prabu Airlangga sekitar abad 11. Dua tokoh besar saat itu adalah Prabu Airlangga dan Empu Bharadah. Dan menurut Pram, cerita ini dituliskan kembali untuk mengingatkan anak-anak zaman sekarang agar membangkitkan cerita lama bagi mereka, serta sebagai sumber informasi sejarah, agar lebih mengkaji isi dibanding menghafal nama tokoh dan tempat.